5 konsep supervisi dan supervisor


Konsep Dasar Supervisi

1.      Depdiknas (1994)
Merumuskan supervisi sebagai pembinaan yang diberikan kepada seluruh staf sekolah agar mereka dapat meningkatkan kemampuan untuk mengembangkan situasi belajar mengajar yang lebih baik.
2.      Kimbell Wiles (1967)
        Supervisi adalah bantuan dalam pengembangan situasi pembelajaran yang lebih baik. Rumusan ini mengisyaratkan bahwa layanan supervisi meliputi keseluruhan situasi belajar mengajar (goal, material, technique, method, teacher, student, an envirovment).
3.      Djajadisastra (1976)
            Mengemukakan konsep supervisi adalah prinsip fundamental dan prinsip praktis. Prinsip fundamental adalah supervisi dipandang sebagai bagian dari keseluruhan proses pendidikan yang tidak terlepas dari dasar-dasar pendidikan nasional Indonesia yakni pancasila.
4.      Tahalele (1976)
            Mengemukakan bahwa prinsip supervisi positif dan negative. Prinsip positif berisi anjuran untuk memedomani sesuatu yang baik dalam pelaksanaan supervisi, sementara prinsip negatif berisi anjuran untuk meningkatkan sesuatu yang tidak baik, yang berakibat terhalangnya pencapaian tujuan pendidikan.
5.      Supervisi adalah strategi manajemen yang terdiri atas serangkaian kegiatan untuk memastikan bahwa mutu yang diharapkan dalam proses perencanaan, pelaksanaan kegiatan, dan evaluasi memenuhi standar yang telah ditentukan. Praktek supervisi selalu berubah seiring dengan tumbuhnya kesadaran para pemangku kepentingan untuk meningkatkan penjaminan mutu. Kesadaran akan pentingnya meningkatkan mutu terkait pada peran, fungsi, dan pembagian tugas dalam organisasi. Pelaksanaannya selalu terkait pada konsistensi lembaga, kegiatan akademik, profesionalisme, dan kesungguhan penyelenggara pendidikan akan pentingnya memastikan bahwa mutu yang diharapkan dapat terus terjaga sejak langkah perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauannya.


Konsep Dasar Supervisor

1.      Supervisor adalah level kepemimpinan yang tidak boleh membuat kebijakan yang bersifat strategis, tapi hanya menerjemahkan dan meneruskan kebijakan strategis atasannya kepada para bawahan untuk dikerjakan secara efektif dan produktif.
2.      Sebuah konsep dasar bahwa seorang supervisor yang efektif harus memiliki kebiasaan - kebiasaan positif untuk memfokuskan diri pada fondasi dasar yang menopang sebuah keterampilan koordinasi dalam menggerakan keunggulan sumber daya manusia yang efektif. Oleh karena itu diperlukan persepsi yang objektif untuk mampu mengelola unit kerjanya agar tetap menjaga visi dan misi yang selaras dengan tujuan utama organisasi.
3.      Supervisor, yaitu orang yang melakukan kegiatan supervisi. Mungkin ia seorang pengawas umum pendidikan, atau kepala sekolah yang karena peranannya sebagai pemimpin mempunyai tanggung jawab tentang mutu program pengajaran disekolahnya.
4.      Seorang supervisor melakukan pengumpulan data yang komperehensif tentang program akademik yang berada dalam lingkungan sekolahnya dan mencari data dengan melakukan penelitian, kunjungan kelas, inspeksi dan observasi lingkungan
5.      Supervisor dalam bertindak harus hati-hati, dalam prosess supervisi yang dijalankan secara sistematis, seorang supervisor yang harus mengawasi  semua pekerjaan berkaitan program pembelajaran yaitu mengembangkan kurikulum kedalam pembelajaran, meningkatan kemampuan guru dalam menangani tugas mengajarnya supaya lebih efektif.



Categories:

0 komentar:

Posting Komentar

Look @ Me

Total Tayangan Halaman

Radio

Chat