Cinta adalah satu perkataan yang mengandungi makna perasaan yang rumit. Bisa di alami semua makhluk. Penggunaan perkataan cinta juga dipengaruhi perkembangan semasa. Perkataan sentiasa berubah arti menurut tanggapan, pemahaman dan penggunaan di dalam keadaan, kedudukan dan generasi masyarakat yang berbeda. Sifat cinta dalam pengertian abad ke 21 mungkin berbeda daripada abad-abad yang lalu. Ungkapan cinta mungkin digunakan untuk meluapkan perasaan seperti berikut:
1. Perasaan terhadap keluarga
2. Perasaan terhadap teman-teman, atau philia
3. Perasaan yang romantis atau juga disebut asmara
4. Perasaan yang hanya merupakan kemahuan, keinginan hawa nafsu atau cinta eros
5. Perasaan sesama atau juga disebut kasih sayang atau agape
6. Perasaan tentang atau terhadap dirinya sendiri, yang disebut narsisme
7. Perasaan terhadap sebuah konsep tertentu
8. Perasaan terhadap negaranya atau patriotisme
9. Perasaan terhadap bangsa atau nasionalisme
Pengunaan perkataan cinta dalam masyarakat Indonesia dan Malaysia lebih dipengaruhi perkataan love dalam bahasa Inggris. Love digunakan dalam semua amalan dan arti untuk eros, philia, agape dan storge. Namun demikian perkataan-perkataan yang lebih sesuai masih ditemui dalam bahasa serantau dan dijelaskan seperti berikut:
1. Cinta yang lebih cenderung kepada romantis, asmara dan hawa nafsu, eros
2. Sayang yang lebih cenderung kepada teman-teman dan keluarga, philia
3. Kasih yang lebih cenderung kepada keluarga dan Tuhan, agape
4. Semangat nusa yang lebih cenderung kepada patriotisme, nasionalisme dan narsisme, storge
Komponen Cinta
Robert J. Stenberg (1988, 1993 dalam Santrock, 1995) percaya bahwa cinta yang penuh perasaan didalamnya terdapat dua unsur utama, yaitu keintiman dan komitmen. Dalam teori cinta triangular (the triangular theory of love), Stenberg menjelaskan bahwa cinta mengandung tiga unsur penting, yaitu gairah, keintiman, dan komitmen. Gairah meliputi daya tarik fisik dan seksual terhadap pasangan. Keintiman adalah perasaan emosional mengenai kehangatan, kedekatan, dan saling berbagi dalam membina hubungan. Komitmen adalah niat kita untuk berusaha mempertahankan hubungan.
Motif dan Pendorong Cinta
Ibnu Qayyim menjelaskan bahwa motif dan pendorong cinta merupakan sebab yang melatarbelakangi tumbuhnya cinta dalam diri seseorang. Pembahasannya meliputi:
1. sifat orang yang dicintai dan pesona keindahannya.
2. perasaan orang yang mencintai terhadap orang yang dicintai
3. keserasian yang meliputi keselarasan dan kesesuaian antara orang yang mencintai dan orang yang dicintai.
Jika ketiga hal unsur ini mengakar kuat dan sempurna, maka cinta pun menjadi kokoh dan tangguh. Bertambah dan berkurangnya rasa cinta tergantung pada kuat dan lemahnya tiga hal tersebut. Jika seseorang yang dicintai memiliki daya pesona keindahan dan keserasian, maka akan tumbuhlah cinta.
Dalam hal ini saya tidak membahas hanya tentang cinta saja tetapi cinta sebagai motivasi belajar, sebelumnya kita lihat dari pengertian motivasi belajar.
Pengertian Motivasi Belajar yang paling sederhana menurut saya pribadi adalah sesuatu yang menggerakkan orang baik secara fisik atau mental untuk melakukan sesuatu hal/tindakan dalam mencapai tujuan (belajar). Sesuai dengan asal katanya yaitu MOTIF yang berarti sesuatu yang memberikan dorongan atau tenaga untuk melakukan sesuatu.
Cinta dalam hal ini bagaimana cinta itu dapat memotivasi seseorang dalam belajar, cinta itu merupakan suatu kekuatan meskipun tidak tampak atau tidak berwujud tapi mempunyai kekuatan yang dahsyat dalam mempengaruhi seseorang. Yang sering terjadi sekarang banyak orang yang berkorban atau mati karena cinta, dari hal yang sering terjadi ini kita dapat mengetahui bahwa cinta itu pengaruhnya sangat besar bagi kehidupan manusia. Jadi, bagaimana cinta itu dapat kita manfaatkan dalam hal yang positif untuk memotivasi kita dalam belajar mungkin dapat menjadikan diri kita mengalami perubahan kearah yang lebih baik, cinta itu dapat merubah sikap manusia menjadi lebih dewasa dalam suatu prosees ini.
Cinta dapat muncul darimana saja bisa dari orang tua, teman, pacar, tapi dalam tulisan ini lebih terhadap cinta seorang pacar karena dalam kehidupan sekarang ini kalau berbicara dengan cinta pasti mengarah ke pacar atauupun kekasih, walaupun cinta orang tua lebih besar pengaruhnya terhadap hidup kita tapi itu sering kita abaikan, jadi orang tua itu terhadap kita merupakan sayang atu cinta?
Mungkin pemahaman yang ada pada masyarakat adalah sperti ini masyarakat membedakan “cinta” itu untuk lawan jenis (lelaki/perempuan) dan “sayang” itu berlaku umum (ortu, saudara, teman, atau sahabat). Jika pembagiannya demikian, cinta itu mengandung unsur erotis atau gairah, sementara rasa sayang umumnya tidak mengandung erotis atau passion.
Banyak problema cinta yg cenderung menguras energi & emosi kita, seperti putus, naksir sepihak, selingkuh, & konflik dengan pacar atau ortu. Pengalaman ini bisa mendukung kita menjadi lebih matang, atau malah sebaliknya jika belum siap bisa menyebabkan kita menjadi kurang produktif, seperti melamun, malas bergaul, prestasi menurun & sebagainya.
Perasaan cinta bisa mendukung perubahan perilaku yg progresif. Cinta dalam hal positif dapat memotivasi kita untuk bertingkah laku lebih baik, misalnya seseorang yg tadinya malas belajar jadi rajin belajar, rajin gaul & ikut aktivitas positif lainnya.
Cinta itu berdampak negatif dan positif dalam kehidupan kita. Oleh karena itu, cinta sebetulnya membutuhkan kematangan agar cinta dapat bermakna positif bagi kehidupan kita dan jangan anggap cinta itu adalah segalanya mungkin awalnya terasa hambar atau hampa ditinggal seseorang tapi anggap saja itu merupakan proses sikap untuk lebih dewasa kita msaih punya banyak cinta dan sayang yang tidak kita sadari yaitu orang tua dan sahabat.
Terlepas dari itu terserah anda bagaimana pandangan dengan tulisan ini?
Daftar Referensi:
Categories:
Artikel
1 komentar:
ck...ck kamana atu eta cinta
Posting Komentar